​Bitung, BeritaEksklusif — Perbaikan jalan nasional di Kota Bitung oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara tampaknya hanya isapan jempol belaka.

Sekira bulan lalu, Balai Pelaksana Jalan Nasional menginformasikan sudah memperbaiki jalan yang berlubang di Kota Bitung.

Berdasarkan pantauan langsung di lapangan pada Sabtu, 30 Agustus 2025, kondisi jalan semakin hancur, bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Kondisi ini membuat masyarakat dan para pengendara kecewa dan merasa telah dibiarkan menghadapi risiko kecelakaan.

Kerusakan Jalan Meluas, Penanganan Asal-asalan

​Kerusakan jalan kini bukan lagi hanya di satu atau dua titik, melainkan menyebar luas di sepanjang jalur vital yang menghubungkan Manado dan Bitung.

Mulai dari depan Menara Bitung hingga area padat Pasar Girian, lubang-lubang besar mendominasi permukaan jalan. Kondisi ini diperparah dengan upaya penambalan yang terlihat asal-asalan.

Beberapa lubang hanya ditutupi dengan semen seadanya yang tidak efektif dan mudah hancur kembali, menyisakan puing-puing yang membahayakan.

​Tian, seorang pengendara motor yang setiap hari melintasi jalur ini, mengungkapkan kekesalannya.

“Saya belum pernah melihat jalan berlubang separah ini, tapi kesannya malah dibiarkan,” katanya.

Tian menambahkan bahwa sebagai pengendara motor, ia sangat kesulitan mencari celah untuk menghindari lubang. “Mau zig-zag juga berbahaya. Semua titik berlubang,” keluhnya.

​Ia juga menyoroti bahaya ganda dari kondisi jalan ini. “Jalan seperti ini sangat membahayakan kami. Kalau mau rem mendadak karena menghindari lubang, bisa tabrakan. Tapi kalau tidak direm, malah masuk lubang. Kami serba salah,” jelasnya.

BPJN Sulut Dianggap Lamban dan Kurang Serius

​Sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPJN Sulut, Steven Dotulung, sempat memberikan klarifikasi bahwa perbaikan terkendala pemblokiran anggaran.

Meskipun begitu, ia berjanji akan melakukan penambalan lubang rutin untuk menjaga fungsionalitas jalan.

Namun, janji tersebut dinilai tidak sebanding dengan kenyataan di lapangan.

Kondisi jalan yang semakin rusak parah memunculkan pertanyaan besar akan keseriusan BPJN dalam menangani masalah ini.

​Sebagai kota industri dan jalur utama logistik di Sulawesi Utara, Bitung seharusnya mendapatkan perhatian prioritas dari pemerintah pusat dan daerah.

Kerusakan jalan yang tak kunjung terselesaikan ini tidak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa infrastruktur yang vital bagi perekonomian nasional belum mendapatkan perhatian yang semestinya.

Masyarakat Bitung berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan konkret dan tidak hanya memberikan janji-janji kosong yang tidak terbukti.

(AR)

Tags:Ditjen Balai Jalan Nasionalkementerian PUPRPresiden RI Prabowo Subianto