Tragedi KM Barcelona VA: Sorotan Tajam Publik Terhadap Standar Keselamatan dan Respons Darurat Kapal

Manado, Sulawesi Utara – Kebakaran hebat yang melanda Kapal Motor (KM) Barcelona V pada Minggu (20/07/2025) tak hanya menyisakan duka mendalam bagi korban dan keluarga, tetapi juga memicu gelombang pertanyaan serius dari masyarakat mengenai standar keselamatan dan respons darurat kapal. Berbagai video dan unggahan warga di media sosial menyoroti dugaan kelalaian yang dinilai memperparah situasi tragis tersebut.

Salah satu sorotan utama datang dari unggahan tangkapan layar video langsung Melki Takahindangen yang dibagikan oleh Anggler Lagosa di salah satu grup Facebook. Dalam video tersebut, yang diambil saat api belum terlalu membesar dan kepanikan belum memuncak, terlihat beberapa kejanggalan signifikan.

Anggler Lagosa menyoroti lambatnya respons penurunan alat penyelamat vital. “Liferaft/sekoci nda langsung diturunkan ke laut padahal so dalam keadaan berbahaya,” tulisnya, mempertanyakan mengapa sekoci tidak segera digunakan padahal situasi sudah genting.

Selain itu, Anggler juga mengkritik minimnya peran awak kapal dalam mengamankan penumpang. “Nda ada ABK yang jalan berbagi lifejacket pa penumpang-penumpang,” tambahnya. Kondisi ini diperparah dengan kesulitan penumpang dalam menemukan jaket pelampung, yang berakibat fatal bagi beberapa korban yang nekat melompat ke laut tanpa pelindung. “Lifejacket susah ditemukan, akhirnya ada yang nda pake lifejacket pas loncat di laut akhirnya ada yang meninggal,” ungkap Anggler dengan nada prihatin.

Pernyataan yang dinilai meremehkan nyawa juga menjadi perhatian. “Itu kata-kata di akhir video rupa terlalu pandang enteng dengan nyawa orang (so dekat pulau kwa),” tulisnya, mengacu pada asumsi bahwa kedekatan dengan pulau akan menjamin keselamatan.

Anggler menegaskan bahayanya pemikiran tersebut: “Sedangkan cuma di pinggir pante/paka-paka ombak orang bisa tenggelam noh apalagi itu di tengah laut.”
Senada dengan Anggler, Ryan Maluenseng turut menyuarakan keprihatinannya.

“Cuman ada frong Life Raft. Mungkin kapal ini nda ada perwira/crew,” tulis Ryan, menyiratkan dugaan adanya kekurangan personel terlatih di kapal yang seharusnya bertanggung jawab penuh dalam situasi darurat.

Protes dan pertanyaan yang disampaikan oleh warga ini menguatkan desakan publik agar pihak berwenang segera melakukan investigasi menyeluruh. Transparansi dan akuntabilitas diharapkan menjadi prioritas utama untuk mengungkap fakta di balik tragedi KM Barcelona V dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Apakah Anda memiliki informasi tambahan atau pertanyaan lain mengenai insiden ini?

Tags:Ci ChenKebakaran di KM Barcelona